THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 14 April 2010

puisi --

cinta yang tak pasti

mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti mungkin aku tak sengaja jg mnykiti andai aku tau isi hatimu andai kesempatan itu datang lagi padaku sekarang mustahil bagiku bahkan...

Fajar Untukmu

Mendung hari ini begitu terasa genting Aku menatap waktu yang terus berputar… Tapi aku di butakan oleh sinar fajar mentari yang twerus kau pancarkan buatku… Fajar…...

datang.., selalu….

semilir angin getar amarah gelora renjana teramat sangat inilah rasa…, dalam pacu-pacu waktu yang tak tertahankan kekasih….., aku rindu padamu Technorati...

Puisi Cinta

sepenggal catatan dalam ingatan sorot itu meredup ada kristal terpiaskan tertunduk…dukanya tak terukur… memahami sedih di hatinya namun yang ada hanya...

rindu aku mrindukanmu ketika aku tahu kau tlah jauh berlalu aku mencari bayanganmu ketika malam tak lagi menampakkan wajahmu aku memanggil namamu diantara gelapnya hutan..

Satu Nafas Terakhir

Jika semua ini memang harus terjadi
Terjadilah….
Aku bukanlah siapa-siapa dan aku bukanlah segalanya
Kehidupan ini bagiku hanyalah kesia-siaan

Biarkan aku pergi…
Biarkan aku meninggalkan penderitaanku
Aku hanya ingin beristirahat
dan mencari secercah ketenangan

Mungkin langkahku harus terhenti sampai di sini
Karena ku tak tau kemana lagi harus melangkah
Duniaku begitu gelap, tiada terang yang menyinari

Selamat tinggal kehidupanku
Selamat tinggal cintaku
Selamat tinggal harapanku
Selamat tinggal jiwaku
Aku pergi…

‘Maafkan aku Tuhan…’

Hancur

awan…
apa kau tahu?
aku di sini sedang menanti
sebuah jendela yang mungkin akan terbuka
bersama hantaman angin

awan….
maukah kau tahu?
sejenak ku tak tahu
dan terus terpaku dalam ragu
sampai aku benar-benar sadar
dihantam angin

sakit…
tanpa terasa ku mulai menggigit bibirku sendiri
aku kecewa!!!
angin memang berhasil membuka jendela hatinya
tapi tak semudah itu
tak semudah itu untuk menerima
hembusan lembut yang angin berikan untuknya terlalu dingin katanya

apa kau pernah merasa awan??
hancur untuk meredam
tangis untuk tertawa
terlalu berat…
terlalu tragis…
dan aku hanya menangis bersama awan………


Tawanan Hati

Rasa ini kian lama kian mengindah
Membuat segalanya terasa seperti gula
Kehadiranmu membawa sebongkah harapan
Harapan yang s’lalu buatku bermimpi

Apakah kau pangeran yang ada dalam mimpi indahku?
Dan akankah aku menjadi ratu di hatimu?
Ataukah semua itu hanya semu…
Semu yang membayang dalam cermin harapan yang sebenarnya tak bisa tergapai

Yakinkan hatiku bahwa kau hanya milikku
Buatlah diriku slalu menjadi pemujamu
Jangan pernah kau lepaskan aku dan biarkan aku terbang jauh menghinggapi cinta yang lain…
Karena aku…
Adalah tawanan hatimu…



0 komentar: